Sutradara : Baltasar Kolmakur
Pemain : Shailene Woodley, Sam Claflin
Tahun rilis : Juni 2018
Durasi : 96 menit
Genre : Biografi, Drama, Petualang
Shailene Woodley kembali membintangi sebuah film drama. Kali ini, film yang disutradarai oleh Baltasar Kolmakur mengangkat sebuah kisah nyata dari Tami Oldham “Red Sky in Mourning : A True Story of Love, Loss, and Survival at Sea”.
Tami Oldham (Shailene Woodley) dan Richard Sharp (San Claflin) merupakan sepasang kekasih yang sama-sama memiliki hobi melaut. Keduanya akan melakukan sebuah perjalanan panjang menuju Amerika Serikat dengan menggunakan sebuah kapal layar.
Kisah ini terjadi pada tahun 1983. Di tengah perjalanan menuju Amerika Serikat, kapal mereka menemui badai yang membuat kapal mereka rusak dan menimbulkan luka yang parah. Mereka terapung selama 41 hari di lautan dan bertahan hidup dengan sisa makanan yang ada serta berusaha mencari daratan.
Mungkin terlihat sangat monoton, karena film ini hanya menampilkan kegiatan di kapal selama berhari-hari dengan aktifitas yang sama dan berulang-ulang. Namun, disinilah film ini memberi gambaran bahwa tangguhnya pasangan ini dalam menghadapi ganasnya alam.
Diceritakan Richard memiliki luka yang sangat parah sehingga ia hanya bisa berbaring di kapal, sedangkan Tami berusaha dengan gigih membenahi bagian kapal yang rusak agar kapal tidak tenggelam. Selama 41 hari inilah Tami dan Richard terapung di lautan. Namun, yang membuat penonton tercengang adalah ketika hampir di akhir cerita. Ternyata selama 41 hari terapung di lautan, Tami adalah seorang diri. Artinya, ia dalam halusinasinya bersama sang kekasih Richard yang telah meninggal.
Di akhir cerita, ketika Tami menyadari bahwa ada sebuah kapal besar yang terlihat di terpong ia memberikan sinyal darurat sehingga kapal besar menangkap sinyal dari Tami dan memberikan pertolongan. Hanya Tami lah yang selamat.
Film yang sangat bagus namun agak sedikit membosankan karena hanya memfokuskan penonton kepada 2 pemeran saja. Alur yang monoton namun mampu membius penonton dengan kegigihan seorang Tami dalam bertahan hidup di laut.